Newest Post

Sabtu, 18 Mei 2013

MINYAK BUMI

 Lokasi(cebakan) minyak bumi di jawa tengah

Blok Cepu adalah wilayah kontrak minyak dan gas bumi yang meliputi wilayah Kabupaten Bojonegoro - Jawa Timur, Kabupaten Blora - Jawa Tengah, dan Kabupaten Tuban - Jawa Timur. Sebelum penemuan terbaru cadangan minyak yang cukup besar di wilayah Cepu dan sekitarnya yaitu di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, ladang minyak Cepu hanya difungsikan sebagai wahana pendidikan bidang perminyakan yaitu dengan adanya Akademi Migas di Cepu.
Cepu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini terletak di perbatasan dengan provinsi Jawa Timur, dan dilewati jalan yang menghubungkan Surabaya - Purwodadi - Semarang.
Potensi Minyak Bumi
Berdasarkan konsesi tambang-tambang minyak yang pernah ada di Kabupaten Blora dan data-data pengeboran yang dilakukan kondisi jebakan minyak dan gas bumi yang ada di Kabupaten Blora dapat diperkirakan sebagai berikut:
A. Konsesi tambang minyak Panolan (Cepu) Andrian Stoop, penemu pertama minyak bumi di Cepu melakukan pengeboran pertamanya di Desa Ledok, serta menyimpulkan bahwa di Panolan (Cepu) terdapat Iadang minyak yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Yang termasuk Iapangan Ledok adalah area Getur dan Nglebur jebakan-jebakan minyak di areal Getur dijumpai pada kedalaman s/d 94 m dan kedalaman antara 239 s/d 245 m. Tahun 1985 dibor sebanyak 252 surnur dengan kedalaman sumur rata-rata antara 90 s/d 1350 m. Sumur yang menghasilkan sebanyak 207 buah sumur, yang tidak menghasilkan 45 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 16 lapisan.
B. Konsesi tambang minyak Jepon Pada konsesi ini dilakukan pengeboran yang pertama di lapangan Semanggi (1986) dengan luas produktif area panjang 2,5 km, tebal 0,5 m. Lokasi ketinggian daerah Semanggi + 215 m. Jumlah sumur yang dibor 86 buah sumur, yang produktif menghasilkan minyak 66 buah sumur dan tidak menghasilkan 20 buah sumur, kedalam sumur antara 100 � 1.270 m. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 6 Iapisan.
C. Konsesi tambang minyak Nglobo Terletak pada ketinggian + 90 m di atas permukaan laut dengan luar produksi area panjang 1,5 km x 0,5 km. Tahun pengeborannya 1909 dengan kedalaman sumur rata-rata 400 s/d 1.200 m, jumlah sumur yang dibor 47 buah sumur yang menghasilkan 38 buah sumur, tidak menghasilkan 9 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 9 Iapisan. Hingga sekarang masih dilakukan eksploitasi oleh OEP III Pertamina Cepu.
D. Konsesi tambang minyak Banyubang Jumlah sumur di Banyubang ada 33 buah, 14 sumur tidak aktif dan 19 buah surnur aktif. Di Iapangan konsesi Banyubang mempunyai 4 lapisan produktif. Lapisan 1 kedalam 250 m dengan jumlah sumur sebanyak 11 sumur, Iapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m dengan jumlah sumur sebanyak 8 buah sumur, Iapisan ke 3 sebanyak 1 buah sumur, lapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Pada salah satu sumur dengan kedalaman 677 m diketemukan gas bertekanan 36 atm. Di Plantungan 66 sumur, yang menghasilkan 2 buah sumur, 64 sumur tidak aktif.
E. Konsesi tambang minyak Trembes Di konsesi Trembes ini terdapat 2 Lokasi Iapangan yaitu
1. Lapangan Trembes Di lapangan Trembes telah dilakukan pengeboran sebanyak 6 buah sumur, dengan kedalaman sumur 625 m, lapisan 1 kedalaman 106 m lapisan 2 dengan kedalaman 352 m, Iapisan 3 dengan kedalaman 1591 m. Jenis minyaknya parafinis dengan BJ 0,83 pada temperatur 30 derajat Celsus.
2. Lapangan Kluwih Di lapangan Kluwih telah dilakukan pengeboran sebanyak 4 buah sumur (1899). Disalah satu sumur yang berkedalarnan 265 m mengeluarkan gas 110.000 m3 tiap harinya.
F. Konsesi lapangan minyak Metes Dalam konsesi ini terdapat Iapangan minyak yang mempunyai 4 Lapisan produksi. Yaitu :Lapisan 1 kedalam 250 m, Lapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m, Lapisan ke 3 terletak pada kedalaman 285 in, Lapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Di Lapisan 1 ada 4 sumur dengan produksi seluruhnya mencapai 3.400 m3 selama 22 bulan, Iapisan 2 dibuat 3 sumur, dua sumur menghasilkan minyak, 1 sumur air asin, Lapisan 3 terdapat 2 sumur 1 sumur memproduksi air dan minyak 1 sumur lagi memproduksi air asin, sedang pada Lapisan 4 terdapat satu sumur, kedalaman 728 m dan 1022 m merupakan reservoir air.
G. Konsesi lapangan minyak Ngiono Konsesi ini mencakup 2 Iapangan yakni Iapangan Gaplokan yang terletak di atas antiklin Gaplokan dan telah dibor sebanyak 2 sumur, sedang Iapangan Ngiono yang terletak di atas antiklin Ngiono yang memiliki 7 buah sumur. Dan ke 7 buah sumur yang ada di Ngiono, 2 sumur menghasilkan minyak pada kedalaman 57 dan 90 m, sedang satu buah sumur lagi menghasilkan gas dengan tekanan 4 atm. Wilayah Iapangan ini tidak dikelola hingga saat sekarang.
H. Konsesi tambang minyak Ngapus Di lapangan Ngapus baru dilakukan pemboran sebanyak 2 buah sumur, masing-masing dengan kedalaman 180 m dan 272 m. (Tidak menghasilkan). Dan kedua sumur ini salah satu sumur menghasilkan gas bertekan 20 atm pada kedalaman 272 m. Lapangan Ngapus juga tidak dikembangkan karena tidak memberikan harapan yang baik.
I. Konsesi tambang minyak milik NKPM. Pada konsesi ini diketahui sumur di Petak/Cepu dengan produksi 20 barel perhari (1914). Pada tahun 1917 diketemukan sumur di Konsesi Trembul dengan produksi 1 barel per hari, kemudian pada tahun 1936 ditemukan sumur di Konsesi Lusi dengan produksi 110 barel per hari
(Courtesy : www.blorakab.go.id © 2008)


 Teori asal Pembentukan Minyak Bumi

Pada dasarnya teori-teori terjadinya minyak bumi dapat digolongkan menjadi 2 macam yakni teori asal anorganik dan teori asal organic.Pada awal abad XX teori asal anorganik sudah tidak banyak lagi penganutnya,tetapi pada wal tahun 1960-an muncul kembali di Unisoviet.
1) Teori Anorganik
a.Berthelot seorang ahli kim Perancis mengajukan Hipotesis bahwa didalam bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dengan temperature tinggi.bila karbondioksida dari udara bersentuhan dengan alkali panas ini maka asetilen dapat dibentuk dengan persamaan sebagai berikut:
Ca+ H2O                     H2 + CaO
5 Ca + 2CO2               CaC2 + 4 CaO              CaO + H2O                            Ca(OH)2
CaC + H2O                 C2H2 + CaO                Ca(OH)2 + CO2                       CaCO3 + H2O
3 C2HZ                       C6H6(Benzena)
Menurut bathelot,hidro karbon lainnya dapat terjadi dengan reaksi berangkai antara hidrokarbon yang terjadi dengan penambahan hydrogen.jadi berdasarkan bersatunya air panas dengan logam alkali hidrokarbon mempunyai kecenderungan membentuk bahan yang lebih padat atau kompleks.variasi lain dari teori ini adalah adanya besi yang panas didalam kerak bumi yang karena adanya karbondioksida diatas .air kerak bumi yang melalui rekahan-rekahan kelemahan teoriini adalah tidak adanya bukti terdapatnya logam alkali dalam keadaan bebas dalam kerak bumi.
2)Teori karbida panas dengan air
Mendeleyeff seorang ahli kimia rusia di abad 19 beranggapan bahwa dalam kerak bumi terdapat karbida besi.Air yang masuk ke dalam kerak bumi membentuk hidrokarbon yang menjadikan minyak bumi.teori ini didasarkan atas suatu pengetahuan bahwa kalsium karbida ditambah air akan membentuk gas asetilen,yakni salahsatu gas hidrokarbon seperti yang dipakai tukang las.teori ini kurang mendapat sambutan karena pada kenyataannya tidak ada bukti bahwa dikerak bumi terdapat karbida besi.
3)Teori emanasi volkanik
Teori ini pada mulanya  didasarkan ata pengamatan yang memperkirakan bahwa gunung api lumpur merupakan gunung api yang sebenarnya.terdapatnya minyak bumi dalam batuan volkanik atau dekat dengan batuan beku.selain itu juga didasarkan pada gas metan terdapat pada gunung api lainnya.coste menganggap zat orgabik dalam batuan sedimen tidak cukuo untuk membentuk minyak bumi terutama tumbuh-tumbuhan yang tidak ada sebeum zaman karbon.costre menganggap hidrokarbon berasal dari magma dan keluar melalui patahan yang menghasilkan gunung api lumpur dan juga gunung api volkanik

 Pengertian minyak Bumi

Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari.sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi.Dalam bahasa inggris digunakan istilah petroleum (petro=batu,dan oleum = minyak) istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam bumi bukan didalam tanah.
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon.pada umumnya minyak bumi terdiri dari 80-85 unsur Carbon,20-15 Unsur Hidrogen,unsure lain seperti Belrang,Oksigen,Nitrogen terdapat kurang dari 5% dan kadang kurang dari 1%.Zat hidrokarbon merupakan senyawa yang beraneka ragam ada 2 golongan yaitu Bitumina dan Non Bitumina.Zat bituina sering disebut petroleum pembagian tersebut didasarkan atas kelarutan zat hidrokarbon dalam CS2.
Petroleum  didevinisikan sebagai suatu campuran yang kompleks yang terutama terdiri dari zat hidrokarbon yang terdapat secara alam dan dapat berupa cairan,gas atau padat.istilah petroleum juga dipakai bersamaan dengan istilah bituminayang terdiri dari zat padat atau setengah padat.yang biasanya terdiri dari hidrokarbon berat.hidrokarbon yang larut dalam karbon disulfide dinamakan bitumina sedangkan yang tak larut dinamakan non bitumina. jenis molekul minyak bumi yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak. Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi. Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.

▲Top▲