Lokasi(cebakan) minyak bumi di jawa tengah
Blok Cepu adalah wilayah kontrak
minyak dan gas bumi yang meliputi wilayah Kabupaten Bojonegoro
- Jawa
Timur, Kabupaten Blora - Jawa Tengah, dan Kabupaten Tuban - Jawa Timur.
Sebelum penemuan terbaru cadangan minyak yang cukup besar di wilayah Cepu dan sekitarnya yaitu di Kabupaten Bojonegoro
dan Tuban, ladang minyak Cepu hanya difungsikan sebagai
wahana pendidikan bidang perminyakan yaitu dengan adanya Akademi Migas di Cepu.
Cepu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah,
Indonesia.
Kecamatan ini terletak di perbatasan dengan provinsi Jawa Timur,
dan dilewati jalan yang menghubungkan Surabaya - Purwodadi - Semarang.
Potensi Minyak Bumi
Berdasarkan konsesi tambang-tambang minyak yang
pernah ada di Kabupaten Blora dan data-data pengeboran yang dilakukan kondisi
jebakan minyak dan gas bumi yang ada di Kabupaten Blora dapat diperkirakan
sebagai berikut:
A. Konsesi tambang minyak Panolan (Cepu)
Andrian Stoop, penemu pertama minyak bumi di Cepu melakukan pengeboran
pertamanya di Desa Ledok, serta menyimpulkan bahwa di Panolan (Cepu) terdapat
Iadang minyak yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Yang termasuk
Iapangan Ledok adalah area Getur dan Nglebur jebakan-jebakan minyak di areal
Getur dijumpai pada kedalaman s/d 94 m dan kedalaman antara 239 s/d 245 m.
Tahun 1985 dibor sebanyak 252 surnur dengan kedalaman sumur rata-rata antara 90
s/d 1350 m. Sumur yang menghasilkan sebanyak 207 buah sumur, yang tidak
menghasilkan 45 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 16
lapisan.
B. Konsesi tambang minyak Jepon Pada
konsesi ini dilakukan pengeboran yang pertama di lapangan Semanggi (1986)
dengan luas produktif area panjang 2,5 km, tebal 0,5 m. Lokasi ketinggian
daerah Semanggi + 215 m. Jumlah sumur yang dibor 86 buah sumur, yang produktif
menghasilkan minyak 66 buah sumur dan tidak menghasilkan 20 buah sumur, kedalam
sumur antara 100 � 1.270 m. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 6
Iapisan.
C. Konsesi tambang minyak Nglobo Terletak
pada ketinggian + 90 m di atas permukaan laut dengan luar produksi area panjang
1,5 km x 0,5 km. Tahun pengeborannya 1909 dengan kedalaman sumur rata-rata 400
s/d 1.200 m, jumlah sumur yang dibor 47 buah sumur yang menghasilkan 38 buah
sumur, tidak menghasilkan 9 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan
sebanyak 9 Iapisan. Hingga sekarang masih dilakukan eksploitasi oleh OEP III
Pertamina Cepu.
D. Konsesi tambang minyak Banyubang Jumlah
sumur di Banyubang ada 33 buah, 14 sumur tidak aktif dan 19 buah surnur aktif.
Di Iapangan konsesi Banyubang mempunyai 4 lapisan produktif. Lapisan 1 kedalam
250 m dengan jumlah sumur sebanyak 11 sumur, Iapisan ke 2 terletak pada
kedalaman 260 m dengan jumlah sumur sebanyak 8 buah sumur, Iapisan ke 3
sebanyak 1 buah sumur, lapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Pada salah satu sumur
dengan kedalaman 677 m diketemukan gas bertekanan 36 atm. Di Plantungan 66
sumur, yang menghasilkan 2 buah sumur, 64 sumur tidak aktif.
E. Konsesi tambang minyak Trembes Di
konsesi Trembes ini terdapat 2 Lokasi Iapangan yaitu
1. Lapangan Trembes Di lapangan Trembes telah
dilakukan pengeboran sebanyak 6 buah sumur, dengan kedalaman sumur 625 m,
lapisan 1 kedalaman 106 m lapisan 2 dengan kedalaman 352 m, Iapisan 3 dengan
kedalaman 1591 m. Jenis minyaknya parafinis dengan BJ 0,83 pada temperatur 30
derajat Celsus.
2. Lapangan Kluwih Di lapangan Kluwih telah
dilakukan pengeboran sebanyak 4 buah sumur (1899). Disalah satu sumur yang berkedalarnan
265 m mengeluarkan gas 110.000 m3 tiap harinya.
F. Konsesi lapangan minyak Metes Dalam
konsesi ini terdapat Iapangan minyak yang mempunyai 4 Lapisan produksi.
Yaitu :Lapisan 1 kedalam 250 m, Lapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260
m, Lapisan ke 3 terletak pada kedalaman 285 in, Lapisan 4 dengan kedalaman 310
m. Di Lapisan 1 ada 4 sumur dengan produksi seluruhnya mencapai 3.400 m3 selama
22 bulan, Iapisan 2 dibuat 3 sumur, dua sumur menghasilkan minyak, 1 sumur air
asin, Lapisan 3 terdapat 2 sumur 1 sumur memproduksi air dan minyak 1 sumur
lagi memproduksi air asin, sedang pada Lapisan 4 terdapat satu sumur, kedalaman
728 m dan 1022 m merupakan reservoir air.
G. Konsesi lapangan minyak Ngiono Konsesi
ini mencakup 2 Iapangan yakni Iapangan Gaplokan yang terletak di atas antiklin
Gaplokan dan telah dibor sebanyak 2 sumur, sedang Iapangan Ngiono yang terletak
di atas antiklin Ngiono yang memiliki 7 buah sumur. Dan ke 7 buah sumur yang
ada di Ngiono, 2 sumur menghasilkan minyak pada kedalaman 57 dan 90 m, sedang
satu buah sumur lagi menghasilkan gas dengan tekanan 4 atm. Wilayah Iapangan
ini tidak dikelola hingga saat sekarang.
H. Konsesi tambang minyak Ngapus Di
lapangan Ngapus baru dilakukan pemboran sebanyak 2 buah sumur, masing-masing
dengan kedalaman 180 m dan 272 m. (Tidak menghasilkan). Dan kedua sumur ini
salah satu sumur menghasilkan gas bertekan 20 atm pada kedalaman 272 m.
Lapangan Ngapus juga tidak dikembangkan karena tidak memberikan harapan yang
baik.
I. Konsesi tambang minyak milik NKPM. Pada
konsesi ini diketahui sumur di Petak/Cepu dengan produksi 20 barel perhari
(1914). Pada tahun 1917 diketemukan sumur di Konsesi Trembul dengan produksi 1
barel per hari, kemudian pada tahun 1936 ditemukan sumur di Konsesi Lusi dengan
produksi 110 barel per hari
(Courtesy : www.blorakab.go.id © 2008)
Teori asal Pembentukan Minyak Bumi
Pada dasarnya teori-teori terjadinya minyak bumi dapat digolongkan menjadi 2 macam yakni teori asal anorganik dan teori asal organic.Pada awal abad XX teori asal anorganik sudah tidak banyak lagi penganutnya,tetapi pada wal tahun 1960-an muncul kembali di Unisoviet.
Ca+ H2O H2 + CaO

5 Ca + 2CO2 CaC2 + 4 CaO CaO + H2O Ca(OH)2

CaC + H2O C2H2 + CaO Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O
3 C2HZ C6H6(Benzena)
Teori asal Pembentukan Minyak Bumi
Pada dasarnya teori-teori terjadinya minyak bumi dapat digolongkan menjadi 2 macam yakni teori asal anorganik dan teori asal organic.Pada awal abad XX teori asal anorganik sudah tidak banyak lagi penganutnya,tetapi pada wal tahun 1960-an muncul kembali di Unisoviet.
1) Teori Anorganik
a.Berthelot
seorang ahli kim Perancis mengajukan Hipotesis bahwa didalam bumi
terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dengan temperature tinggi.bila
karbondioksida dari udara bersentuhan dengan alkali panas ini maka
asetilen dapat dibentuk dengan persamaan sebagai berikut:






Menurut
bathelot,hidro karbon lainnya dapat terjadi dengan reaksi berangkai
antara hidrokarbon yang terjadi dengan penambahan hydrogen.jadi
berdasarkan bersatunya air panas dengan logam alkali hidrokarbon
mempunyai kecenderungan membentuk bahan yang lebih padat atau
kompleks.variasi lain dari teori ini adalah adanya besi yang panas
didalam kerak bumi yang karena adanya karbondioksida diatas .air kerak
bumi yang melalui rekahan-rekahan kelemahan teoriini adalah tidak adanya
bukti terdapatnya logam alkali dalam keadaan bebas dalam kerak bumi.
2)Teori karbida panas dengan air
Mendeleyeff
seorang ahli kimia rusia di abad 19 beranggapan bahwa dalam kerak bumi
terdapat karbida besi.Air yang masuk ke dalam kerak bumi membentuk
hidrokarbon yang menjadikan minyak bumi.teori ini didasarkan atas suatu
pengetahuan bahwa kalsium karbida ditambah air akan membentuk gas
asetilen,yakni salahsatu gas hidrokarbon seperti yang dipakai tukang
las.teori ini kurang mendapat sambutan karena pada kenyataannya tidak
ada bukti bahwa dikerak bumi terdapat karbida besi.
3)Teori emanasi volkanik
Teori ini pada mulanya didasarkan
ata pengamatan yang memperkirakan bahwa gunung api lumpur merupakan
gunung api yang sebenarnya.terdapatnya minyak bumi dalam batuan volkanik
atau dekat dengan batuan beku.selain itu juga didasarkan pada gas metan
terdapat pada gunung api lainnya.coste menganggap zat orgabik dalam
batuan sedimen tidak cukuo untuk membentuk minyak bumi terutama
tumbuh-tumbuhan yang tidak ada sebeum zaman karbon.costre menganggap
hidrokarbon berasal dari magma dan keluar melalui patahan yang
menghasilkan gunung api lumpur dan juga gunung api volkanik
Pengertian minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari.sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi.Dalam bahasa inggris digunakan istilah petroleum (petro=batu,dan oleum = minyak) istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam bumi bukan didalam tanah.
Pengertian minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari.sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi.Dalam bahasa inggris digunakan istilah petroleum (petro=batu,dan oleum = minyak) istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam bumi bukan didalam tanah.
Minyak
bumi merupakan senyawa hidrokarbon.pada umumnya minyak bumi terdiri
dari 80-85 unsur Carbon,20-15 Unsur Hidrogen,unsure lain seperti
Belrang,Oksigen,Nitrogen terdapat kurang dari 5% dan kadang kurang dari
1%.Zat hidrokarbon merupakan senyawa yang beraneka ragam ada 2 golongan
yaitu Bitumina dan Non Bitumina.Zat bituina sering disebut petroleum
pembagian tersebut didasarkan atas kelarutan zat hidrokarbon dalam CS2.
Petroleum didevinisikan
sebagai suatu campuran yang kompleks yang terutama terdiri dari zat
hidrokarbon yang terdapat secara alam dan dapat berupa cairan,gas atau
padat.istilah petroleum juga dipakai bersamaan dengan istilah
bituminayang terdiri dari zat padat atau setengah padat.yang biasanya
terdiri dari hidrokarbon berat.hidrokarbon yang larut dalam karbon
disulfide dinamakan bitumina sedangkan yang tak larut dinamakan non
bitumina. jenis molekul minyak bumi yang paling sering ditemukan adalah
alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap
minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui
dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana,
juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan
rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur
karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2.
Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per
molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih
banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34)
akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana
dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas.
Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax
mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35.
Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam
suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana
(C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada
bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin
menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai
pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak. Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi. Hidrokarbon aromatik
adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen
akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua
jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi
fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan
bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah
2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam
bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah
dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di
laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah
pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa
dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran
yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan
menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit
oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena
suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang
yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen
oksida yang dapat menimbulkan asbut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar